Meramal Masa Depan APEC

Kondisi perekonomian global yang dinamis menuntut APEC memperkuat kerja sama ekonomi anggotanya.

Indonesia Inc

Presiden harus menjadi Chief of Business Development (CBD).

Warisan Utang

Utang memang sudah ada sejak negara ini berdiri. Utang ini terus menyertai sejarah perjalanan Indonesia.

28 October, 2013

Indonesia Inc

Perekonomian dalam negeri sangat tergantung pada investasi asing. Fakta ini disadari betul oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dia harus pandai-pandai 'menjual' Indonesia agar memiliki daya tarik bagi para pemodal sehingga mereka mau berinvestasi di Indonesia.

Kesempatan 'berjualan' datang pada pertemuan dengan para bos perusahaan internasional dalam APEC Chief Executice Officer (CEO) Summit di Nusa Dua, Bali, Ahad (6/10). Di hadapan mereka, Presiden menjadi kepala penjualan atau chief sales officer (CSO) bagi perusahaan bernama Indonesia.

"Sebagai kepala penjualan Indonesia Inc (Incorporation), sebagai sebuah perusahaan berupa negara, saya mengundang Anda semua untuk meningkatkan peluang bisnis dan investasi di Indonesia," kata Presiden.

Presiden mengetahui bagaimana modal asing bisa menggerakkan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat. Strategi untuk memasarkan Indonesia pun selalu menyertai Presiden dalam setiap pertemuan bilateral atau multilateral. Berbagai nota kesepahaman (MoU) dan kesepakatan (agreement) lahir dari pertemuan-pertemuan itu.

Sebagai tuan rumah pertemuan APEC 2013, Indonesia menjadikan investasi asing sebagai salah satu target utamanya. Tak hanya Presiden, para menteri pun menjadi tenaga penjualan yang memasarkan Indonesia Inc. Mereka berlomba untuk menarik investasi dari negara atau perusahaan asing.

Strategi 'menjual' Indonesia akan ada di setiap pemerintahan negeri ini. Siapa pun presidennya, dia harus mampu mendatangkan aliran modal ke Indonesia. Mengapa demikian? Sistem perekonomian di dalam negeri memang sangat menyandarkan kelangsungannya pada investasi asing.

Pertumbuhan ekonomi dalam negeri ditopang oleh dua hal utama, yakni konsumsi dan investasi. Pertumbuhan investasi yang menurun menyebabkan ekonomi melambat. Ini terjadi menjadikan Indonesia sangat rentan oleh pengaruh negatif ekonomi global.

Ketika ekonomi global menyebabkan kemampuan investasi negara atau perusahaan asing melemah, Indonesia ikut menderita. Pertumbuhan ekonomi dalam negeri bisa terjun bebas akibat investasi asing yang loyo. Pertumbuhan ekonomi dalam APBNP 2013 dikoreksi lebih rendah dari APBN 2013 yang sebesar 6,8 persen akibat melemahnya ekonomi global.

Menggantungkan nasib perekonomian dalam negeri kepada dunia luar memang menjadi perkara pelik. Tapi sudahlah. Sistem yang terbentuk selama ini memang telah menciptakan kondisi itu. Namun, bukan berarti upaya untuk meningkatkan kemandirian menjadi kendor.

Presiden sebaiknya tidak hanya menjadi CSO bagi Indonesia Inc. Dia juga harus menjadi Chief of Business Development (CBD). Jika sudah menganggap Indonesia sebagai sebuah perusahaan besar, Presiden harus bisa menjadi Kepala Pengembangan Bisnis. Dia harus bisa mengembangkan perusahaan melalui sumber-sumber bisnis lain, tak hanya mengandalkan investasi.

Seorang CBD harus bisa membidik pasar baru bagi produk-produk yang dihasilkan oleh Indonesia Inc. CBD yang andal tak hanya berpikir untuk menarik investasi dari perusahaan lain, tetapi mencari perusahaan lain untuk dijadikan tempat berinvestasi. Di tangan seorang CBD yang baik, Indonesia akan mampu memiliki sumber-sumber bisnis baru.

Indonesia Inc juga butuh chief innovation officer (CIO) karena banyak potensi di dalam perusahaan besar ini yang belum tergali. Inovasi merupakan salah satu kunci untuk membuka berbagai potensi itu. Seorang CIO harus mampu mengurangi ketergantungan perusahaannya terhadap perusahaan lain.

Akibat tak mampu menggali potensi di dalam negeri, Indonesia terpaksa mengimpor bahan pangan dalam jumlah banyak. kebutuhan bawang merah dan kedelai harus dipenuhi oleh negara lain. Dengan sentuhan inovasi, seorang CIO dibutuhkan agar Indonesia Inc memanfaatkan berbagai sumber daya di internal perusahaannya agar mandiri.

Upaya untuk meningkatkan kemandirian pada akhirnya bertujuan agar Indonesia tidak terlalu menghamba pada investor asing. Ketergantungan yang besar terhadap investor asing bisa membuat Indonesia Inc 'diperintah' dan 'disetir' oleh kepentingan para investor itu.

(photo courtesy: http://blog.frontierstrategygroup.com)